Intisari Khutbah Juma'at 26/11/10 di Masjid Al Kautsar

Kutbah kali ini disampaikan oleh dr.Jamil. Semenjak tahun 2000-an tepatnya 2003 tepatnya banyak kejadian-kejadian luar biasa di Indonesia.Pada tahun itu dimulai dengan kejadian di Ambon dan Poso banyak kaum muslim yang meninggal karena kesalah pahaman antara sesama anak bangsa, sementara banyak diantara umat Islam sendiri yang seolah-olah membiarkan kejadian itu walaupun ada segolongan muslim yang peduli akan saudaranya terjun ke membantu saudaranya di sana tetapi itu hanya sebagian kecil, saja kebanyakan banyak yang diam.Sejak saat itu seolah olah orang-orang di Indonesia  euforia akan kebebasan, berbicara dan omong tanpa dipikirkan dampaknya dan akibatnya lagi di media-meia baik cetak maupun elektronik, banyak orang-orang yang sengaja membuka aib-nya sendiri padahal tadinya ditutupi oleh Allah SWT. Ada banyak pejabat dan juga rakyat  dan orang-orang terkenal banyak yang terlena dan hanya mempertontonkan kemewahan dan keduniawian, tanpa memikirkan saudara yang lain yang masih kekurangan. Sejak saat itu, bencana terus saja dating, dimulai dari tsunami di Aceh, seolah-olah tak henti-henti bencana melanda negeri ini, apakah ini bukan muerupakan suatu teguran keras kepada bangsa ini, kenapa kita hanya pandai bicara, dan banyak orang bilang bahwa itu karena pergerakan lempengan bumi, padahal lempengan-lempengan bumi itupun pastilah sudah ada sejak jaman dahulu kala, kenapa ditimpakan kepada bangsa ini tidak sejak bangsa ini merdeka 65 tahun lalu, kenapa baru sekarang, hal ini karena bangsa inidari pejabat sampai engan rakyatnya mendapat teguran dan perigatan dari Allah untuk bermuasabah dan mnginstropeksi diri. Firman Allah SWT dalam Al Qur’an  Al Isro’ 16
 ”Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”

Maka sepantasnya kita instropeksi diri, sementara kaum muslimin terpecah-pecah dalam beberapa firqoh, dan masing-masing hanya membela golongannya dan menganggap bahwa golongannyalah yang paling benar, kaum muslim lupa firman Allah SWT dalam surat Ali Imron 103 :

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”



Maka jika masih ada segolongan muslimin yang hanya memintingkan gologannya dan tidak mau bersatu sesungguhnya belum bisa meninggalkan ke-jahiliyah-annya. Karena seandainya muslim seluruh bangsa ini bisa bersatu maka akan nampak kekuatan Islam sesungguhnya.

Karena banyak mengejar keduniawian bayak kaum muslim yang tidak memperhatikan pendidikan agama anak-anaknya, karana menyerahkan sepenuhnya pada sekolah, padahal masih banyak guru-guru ’agama’ yang hanya mendekti dan menyalin tidak mengajar dan mendidik anak didiknya, karena menganggap mengajar adalah pekerjaan, bukan panggilan jiwa untuk ikut mencerahkan jiwa anak didiknya.

Ada dua hadist ( sahih krn mutafaq alaih ) yang dikutip dalam khutbah kali ini tentang Menurut hadis Nabi, (idza aradallohu bi ahli baitin khoiran dst); lima pilar keluarga sakinah adalah : memiliki kecenderungan kepada agama, yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda, sederhana dalam belanja, santun dalam bergaul dan selalu introspeksi. Sedang hadist yang kedua adalah tentang kelaurga yang diangkat derajatnya adalah keluarga yang berilmu hadist dari muawwiyah kedua hadist ini sahih.

Sebagai penutup khutbah adalah surat Al Insaan  tetapi ayatnya penulis lupa yaitu ayat 1-3 atau ayat 28-30; bahwa sebenarnya  manusia ’terlalu’ berani ketika diberi amanah Allah untuk menjadi khalifah di bumi karea itu sebenarnya adalah amanah yang berat tapi karena memang sudah takdirNya maka penutupnya adalah surat AL Insaan ini,  karenanya saya tampilkan seluruhnya silakan di hayati masing-masing ayatnya :
1.  Bukankah Telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
2.  Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur [1535]  yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), Karena itu kami jadikan dia mendengar dan melihat.
3.  Sesungguhnya kami Telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.

[1535]  Maksudnya: bercampur antara benih lelaki dengan perempuan.

Sedang ayat 28-30 sbb :
28  Kami Telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila kami menghendaki, kami sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang-orang yang serupa dengan mereka.
29.  Sesungguhnya (ayat-ayat) Ini adalah suatu peringatan, Maka barangsiapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya.
30.  Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Sedang pada kutbah ke dua beliau mengutip ayat sebagai berikut :
”Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu Kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS.Al Fath 29)

Demikian intisari kutbah Jum'at kali ini yang bisa kami tangkap.Semoga bermanfaat.

Comments